Cara Memilih Server

Cara memilih server
Seringkali di berbagai mailing list komputer muncul pertanyaan "gimana sih cara memilih komputer server yang cocok ?". Artikel ini berusaha memberikan jawabannya secara agak detail.
Pertama-tama, sebelum membeli server, Anda harus tahu dulu untuk apa server itu digunakan.
Kedengarannya lucu ? Tapi pada kenyataannya, banyak orang yang ingin membeli server tapi kalau ditanya untuk apa, tidak bisa menjawab ! Padahal konfigurasi server yang tepat sangat tergantung dari tujuan penggunaannya.
Berikut adalah berbagai fungsi server, dan konfigurasi yang sesuai untuk fungsi tersebut :
• File server
Untuk file server, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :
Kapasitas yang besar
Keamanan data yang disimpan
Kecepatan transfer file yang bagus
Berikut adalah berbagai cara untuk memenuhinya :
Kapasitas yang besar: Gunakan hard disk tipe IDE, yang kapasitasnya bisa mencapai ratusan gigabyte namun dengan harga yang ekonomis
Keamanan data: Beli card RAID, dan atur agar RAID-0 (mirroring) diimplementasikan di server. Dengan ini, maka satu hard disk akan bertindak sebagai mirror dari hard disk yang lainnya. Maka jika satu hard disk rusak, maka data Anda tetap selamat di hard disk yang lainnya
Kecepatan transfer file yang bagus: Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server, dan lalu sambungkan ke switch utama / core di jaringan komputer Anda. Maka dengan ini setiap komputer di jaringan tersebut akan bisa mendapatkan kecepatan transfer yang tinggi dari server ini.
Email server
Untuk server email, biasanya Anda membutuhkan berbagai fasilitas berikut :
Pemrosesan email yang cepat
Keamanan email di server
Transfer email yang kencang
Berikut adalah berbagai cara untuk memenuhinya :
Pemrosesan email yang cepat : Gunakan hard disk tipe SCSI, karena interface SCSI jauh lebih efisien dalam memproses file-file berukuran kecil namun berjumlah banyak - yaitu karakteristik server email.
Keamanan email di server : Beli card RAID, dan gunakan konfigurasi RAID-5. Konfigurasi ini memberikan proteksi data yang cukup bagus, tanpa membuat performa turun terlalu banyak.
Transfer email yang kencang : Gunakan card network 100 Mbps atau yang lebih kencang di server.
• Web server
Biasanya web server tidak membutuhkan spesifikasi yang terlalu besar, apalagi jika Anda menggunakan berbagai webserver open-source seperti Apache. Namun lain ceritanya jika Anda juga menjalankan application server (seperti : mod_php, mod_perl, Tomcat, dll) di server tersebut juga - silahkan lihat poin dibawah ini.
• Application server
Biasanya untuk application server (PHP, J2EE, JSP, mod_perl, dll) Anda harus mengkonfigurasikan server Anda sebagai berikut :
Perbesar kapasitas memory : Jika menjalankan app-server berbasis Java, jangan segan-segan untuk memasang memory sebesar 1 GB atau lebih di server.
Gunakan prosesor yang tercepat yang bisa Anda dapatkan untuk server tersebut.
Gunakan hard disk yang terkencang, walaupun kapasitasnya belum tentu yang paling besar.
• Database server
Untuk database server, apalagi yang akan melayani banyak user / query-query yang berat, maka Anda harus mengkonfigurasikan server Anda sebagai berikut :
Pasang prosesor sebanyak-banyaknya, jika database engine bisa memanfaatkannya dengan efisien (seperti Oracle, dll)
Pasang memory sebesar-besarnya; jangan ragu misalnya untuk memasang memory sebesar 2 GB atau lebih.
Pasang hard disk dalam konfigurasi RAID-5 - ini akan memberikan performa yang baik, keamanan data yang baik, dan tempat penyimpanan data yang besar.
Ada baiknya jika Anda menggunakan server branded untuk database server, sehingga bisa memanfaatkan berbagai fasilitas redundancy-nya (dual power supply, hot swap hard disk, dll)
Tips
• Load-testing adalah cara paling jitu untuk mengetahui konfigurasi server yang paling tepat.
• Load-testing ada proses dimana kita menjalankan suatu software, yang software itu meniru seakan-akan ada banyak user yang mengakses server dalam waktu yang bersamaan. Sehingga kita bisa mengetahui dampak dari penggunaan server tersebut bahkan sebelum user kita mengaksesnya.
• Untuk aplikasi berbasis web, cara paling mudah untuk melakukan load-testing adalah dengan menggunakan software MWAS - Microsoft Web Application Stress tool. Tips-tips penggunaannya bisa dibaca misalnya disini, atau disini]
• Untuk server-server yang penting / tidak boleh down, sebaiknya Anda memasang fasilitas fail-over clustering. Di Windows Anda bisa menggunakan WLBS (Windows Load Balancing Services) untuk ini. Untuk Linux ada berbagai pilihan, yang bisa Anda baca disini
• Dengan semakin cepatnya performa komputer server, sekarang makin banyak perusahaan yang mengimplementasikan virtual server. Dengan software seperti VMware, maka satu server bisa menjalankan banyak virtual server, yang masing-masing bisa menjalankan sistim operasi yang berbeda-beda.
• Kelebihan VMware:
Meningkatkan efisiensi server - membeli satu server tapi bisa dipakai untuk menjalankan banyak server
Virtual server bisa dipindahkan dari satu komputer ke komputer lainnya dengan mudah jika diperlukan
Menggandakan virtual server sangat mudah dilakukan, cukup copy file-filenya saja
• Jika menggunakan VMware dan komputer server memiliki lebih dari satu prosesor; VMware bisa mengalokasikan setiap prosesor ke virtual server yang berbeda.
Berbagai pertanyaan dan jawaban
Berikut adalah berbagai pertanyaan dan jawaban di seputar topik ini (memilih server yang tepat) :
• Apa sih bedanya server branded (Compaq, Dell, dll) dengan server rakitan sendiri ?
Server branded:
Mahal
Biasanya lebih bisa di-upgrade; jumlah slot hard disk lebih banyak, bisa dipasangi beberapa prosesor, jumlah memory maksimum yang bisa dipasang besar, dst
Bisa dibuat resilient / tangguh; dual/triple/quad power supply, hard disk hot swap,
Bandwidth internal (prosesor - memory - komponen) cenderung jauh lebih besar, karena menggunakan chipset khusus server
Server rakitan:
Biasanya jauh murah
Bisa diatur sehingga sangat sesuai dengan kebutuhan kita
• Hot swap itu apa ?
Hot swap adalah fasilitas server dimana suatu komponen server dapat diganti tanpa perlu mematikan server tersebut terlebih dahulu.
• Buat apa pakai dual/triple/quad power supply ?
Hal ini adalah agar ketika salah satu power supply unit (PSU) di server mati, maka fungsinya diambil oleh PSU yang lainnya. Dan kemudian kita bisa mengganti PSU yang rusak tadi tanpa perlu mematikan server terlebih dahulu

Artikel ini masih terus dilengkapi.. [sumber asli artikel ini kelupaan.. hehehe]

1 komentar:

mediaceria mengatakan...

Silahkan Kunjungi, Menambah wawasan Media Ceria

Posting Komentar

Pengikut